Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi. Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab . Tapi apa sebenarnya persepsi dan ilusi?
Persepsi adalah hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat “gambaran psikis“.
Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).
Jika Anda pernah melihat Bulan terbit di atas cakrawala, tampak begitu besar dan megah seakan anda merasa seperti bisa jatuh tepat ke dalamnya, maka anda sudah menjadi korban dari Ilusi bulan atau Moon Illusion yang terkenal itu. Dan itu adalah ilusi, yang pervasif dan persuasif.
Jadi, bagaimana hal itu dapat terjadi?
Salah satu ilusi yang terkenal adalah Ilusi Ponzo. Anda sudah pernah melihatnya: kasus yang paling sederhana adalah saat dua garis horizontal, satu di atas yang lainnya, berada diantara dua garis miring vertikal yang berdekatan. Nah, garis horisontal bagian atas akan terlihat lebih panjang dari garis yang berada di bawah, meskipun mereka sama panjang.
Ilusi bekerja karena otak kita sedikit “aneh”. Garis miring membuat kita berpikir bahwa apa pun di dekat bagian atas berarti lebih jauh, garis vertikal miring ini memaksa otak kita untuk berpikir bahwa garis ini sejajar tapi terlihat mendekat di kejauhan (seperti rel kereta api). Dua garis horizontal secara fisik sama panjang, namun otak kita berpikir yang diatas adalah yang lebih jauh. Jika itu yang lebih jauh, maka garis yang diatas haruslah lebih besar daripada yang dibawah. Jadi kita merasa seperti itu.
Contoh sebuah foto yang indah dari ilusi Ponzo:
Dalam foto diatas ini Anda akan melihat bahwa garis merah vertikal yang di sebelah kanan jauh lebih panjang daripada yang di sebelah kiri, bukan? Tampaknya garis yang sebelah kanan hampir dua kali lebih panjang. Ini ternya hanya persepsi kita yang sangat kuat.
Tapi sebenarnya TIDAK! Jika anda tidak percaya, potonglah foto pada dua garis merah dan tempatkan mereka secara berdampingan, maka dua garis merah itu seharusnya persis sama panjang.
Contoh diatas adalah contoh yang sangat bagus karena menggunakan gambar kehidupan nyata (foto). Anda dapat melihat ubin dinding semakin mengecil terhadap jarak, dan tata letak horizontal mereka, lengkap dengan garis antara mereka, memaksa otak Anda untuk melihat garis di sebelah kanan sebagai yang lebih jauh
Sumber :
http://pemulihanjiwa.com/mengenal-persepsi-ilusi-dan-halusinasi.html . Diakses pada tanggal 1Juni 2013
You must be logged in to post a comment.