there’s something about geometry + architecture

May 31, 2013

D’Arcy Thompson dan Doraemon

Filed under: architecture and other arts,nature and architecture — letalestari @ 11:31
Tags: ,

Berangkat dari pemikiran bahwa “force sebagai penentu form” yang diperkenalkan oleh D’Arcy Thompson, saya melihat adanya hubungan wacana ini dengan sebuah ekspresi. Ekspresi wajah seseorang merupakan sebuah komposisi yang terbentuk dari banyak hal yang akhirnya bisa menyampaikan sebuah pesan secara non-verbal. Bila ekspresi ini dianalogikan sebagai sebuah form, maka force yang kemudian mempengaruhi form tersebut tidak lain merupakan bagian tubuh yang mendukung ekspresi tersebut.

Image

Dalam bahasan ini saya menggunakan berbagai ekspresi doraemon sebagai media eksplorasi untuk melihat seberapa besar pengaruh force terhadap form. Bila dilihat dari berbagai ekspresi doraemon pada gambar di atas, kita bisa melihat berbagai perbedaan ekspresi tersebut datang dari berbagai perbedaan force yang terjadi pada elemen yang ada pada wajah dan tangan. Sederhananya, bentuk mulut pada saat doraemon merasa bangga, marah, dan takut tercipta dari force yang berbeda. 

Image

Namun, hal yang menarik dari sini adalah saat beberapa ekspresi memiliki bentuk mulut dan tangan yang sama tapi kemudian pesan dari ekspresi tersebut berbeda karena adanya force lain yang masuk, yaitu bentuk kumis dan mata, seperti pada ekspresi bahagia dan licik pada doraemon. 

Image

Disini kita bisa melihat bila suatu form X terbentuk dari force A-B-C-D, namun ketika force C dalam komposisi X dirubah menjadi force E, maka ekspresi tersebut bisa jauh berubah menjadi bukan ekspresi X. Perubahan ekspresi yang dipengaruhi oleh force inilah yang kemudian menjadi ide awal pencarian ekspresi (form) lain dari pengkomposisian elemen wajah (force) yang belum digambarkan sebelumnya.

Image

 

Setelah dilakukan komposisi force pada wajah doraemon, akhirnya saya menemukan stidaknya ada 3 ekspresi yang sebelumnya tidak tergambarkan dari kumpulan ekspresi pada gambar di atas. Dari sini bisa terlihat bahwa perbedaan sedikit force pun akan membentuk form yang berbeda.

2 Comments »

  1. Posting yang sangat menarik. Dari komposisi yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya force yang baru dapat mengubah ekspresi dari wajah doraemon tersebut. Komposisi tersebut menghasilkan ekspresi yang bersifat mood atau perasaan malas, gregetan, bingung. Komposisi tersebut pun berasal dari ekspresi wajah yang menderita. Selanjutnya bagaimana dengan ekspresi wajah doraemon yang bahagia dapat digabungkan dengan ekspresi sedih atau menderita tersebut? Apakah dapat membentuk komposisi ekspresi wajah yang baru cenderung lebih sedih atau bahagia? Misalnya, ekspresi ketawa dengan mulut terbuka. Ekspresi apa yang muncul, kemudian dapat dilihat apakah mata, mulut atau tangan yang memegang peranan besar dalam membentuk komposisi ekspresi baru tersebut. Jadi, dari sini kita dapat mengetahui force apa yang lebih dominan. Atau mungkin justru tergantung pada sebesar apa force yang terjadi. Jika force bahagia lebih dominan dengan penunjukkan mata hingga berkaca-kaca dengan mulut terbuka dapat saja menghasilkan ekspresi ‘terharu’. Maka yang perlu ditindaklanjuti adalah force bagaimana yang ditunjukkan, bukan hanya sampai force yang seperti apa.
    Terima kasih 🙂

    Comment by valencia93 — May 31, 2013 @ 18:02

  2. wah masukan yang bagus. memang akan menjadi penemuan yang lebih menarik bila komposisi yang dilakukan berasal dari 2 ekspresi yang benar-benar bertentangan, seperti yang anda sebutkan antara ekspresi bahagia dan sedih.
    Sedangkan untuk mengetahui force yang bagaimana menurut saya itu akan menjadi penulisan yang sangat panjang dan lebih detail, karena penganalisisian bagaimana bentuk mulut pada saat terbuka saja sudah akan menghasilkan beragam karakter bukaan dan mempertimbangkan konteks penulisan dalam blog ini yang tidak disarankan terlalu panjang akhirnya saya memilih berhenti sampai di force yang seperti apa. Namun bila ada orang lain yang ingin melanjutkan penganalisisan ini, saran dari anda akan menjadi trigger yang cukup potensial. Terima kasih.

    Comment by letalestari — May 31, 2013 @ 22:52


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment