there’s something about geometry + architecture

May 23, 2009

Welcome to geometry + architecture

Filed under: course info — andriyatmo @ 15:10

Blog ini merupakan wadah gagasan teori arsitektur dan kaitannya dengan pengembangan metode desain. Sebagian besar isi blog ini merupakan wacana dari mahasiswa kelas “Geometri & Arsitektur” di Departemen Arsitektur Universitas Indonesia sejak tahun 2009. Berbagai gagasan tentang geometri dan arsitektur dalam blog ini terdiri dari:

1. Penjelajahan tentang isu-isu terkait geometri dalam arsitektur, mulai dari estetika klasik hingga konteks perkembangan arsitektur terkini.

2. Refleksi terhadap sebuah wacana, teori ataupun pandangan yang berkaitan dengan geometri dan arsitektur.

3. Rekaman eksplorasi yang dilakukan dalam upaya memahami wacana geometri dalam arsitektur.

Sebagai gagasan, semua tulisan  yang ada dalam blog ini terbuka untuk didiskusikan dan diperdebatkan.

2 Comments »

  1. Geometri.

    Saya selalu akan berbicara dengan gaya dan penuturan tentang “petualangan baru”, ketika memasuki dan menyelami arsitektur. Masih terpesona dan seperti membalik lembar demi lembar halaman buku dengan gambar-gambar menarik penuh warna dan berbeda halaman satu dengan halaman berikutnya.Masih belum habis kekaguman saya tentang “menjadi demikian luaskah arsitektur yang akan saya coba pelajari”, terpesona kedua kalinya ketika berhadapan Geometri.
    Mata pelajaran yang sudah diakrabi sejak bangku SD sampai Menengah itu, ternyata tidak berhenti sampai disana. Andaikan link-link yang menarik ini tersampaikan lebih awal, pasti banyak hal yang akan kita temukan juga bukan?
    Tentunya banyak yang setuju dengan statemen sederhana saya diatas, bukan?
    Berkesempatan mempelajari beberapa waktu lamanya tentang Kajian Seni Rupa Dunia dan sejarahnya, puzzle kedua saya seperti menuju ke arah pembuktian. Cukup akrab dengan karya-karya Georges Seurat dan Pointilisme-nya, pemaknaan di balik The Circus,A Sunday Afternoon on the Island of The Grande Jatte,Circus Sideshow (or Parade de Cirque), ternyata saya hanya sibuk mempelajari komposisi warna, figur dan pemaknaan yang dipilih. Hari itu memahami Pointilisme adalah memahaminya hanya sebagai sebuah bentuk atau cara seorang Seurat untuk konsisten dengan konsep dot dan bintik-nya, dalam mengeksplorasi dunia melukisnya.Ternyata dengan kacamata Geometri dan Arsitektur, penterjemahan karyanya sangat menarik bukan? Bagaimana Seurat menghubungkan karyanya dengan sebuah analisa bahwa sebuah titik pada hakekatnya adalah sebuah posisi dalam sebuah ruang, dan seni rupa pun mampu dikaji dan diterjemahkan secara matematis.Bagaimana dia berbicara tentang proporsi dan ketinggian rata-rata figur manusia, bagi saya seperti menemukan fakta lain yang selama ini disembunyikan dan tidak pernah tersampaikan.
    Seperti halnya menemukan adanya konsep Euclidian pada Red and Blue-Chair dari Rietveld, yang selama ini dipahami hanya sekedar dari wacana dunia furniture dan interior saja.
    Seperti melepas sekat berpikir dan memulai dengan banyak pertanyaan-pertanyaan. Kalaupun ada yang berpendapat, pengalaman saya ini adalah sesuatu yang sangat terlambat, setidaknya saya sampai juga di titik menarik untuk memecahkan teka-teki dalam puzzle saya bukan? daripada tidak sama sekali.

    Comment by ninadwihandajani — March 8, 2010 @ 01:48

  2. GOod , itulah Geometri tolak berpikir suatu insan Geomteri “ILMU UKUR SUATU RUANG”

    Comment by Winata Kl — July 10, 2010 @ 01:58


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment