there’s something about geometry + architecture

June 8, 2017

Perception and Visual Elements Manipulation in Our Home (?)

Filed under: Uncategorized — kartikasandradewi @ 01:03

“Why do things look as they do?”

-Koffka-

Berdasarkan pembahasan materi kelas Geometri dan Arsitektur pada tanggal 6 dan 13 Maret lalu, yang banyak bicara soal visual perception dan feature di dalamnya, kali ini saya akan coba melihat hal sederhana yang ternyata untuk mencapainya butuh sesuatu yang tidak simple. Yaitu persepsi visual yang dihasilkan foto interior suatu hunian pada majalah interior.

Majalah-majalah interior biasanya meliput rumah atau hunian yang baru saja selesai dari tahap finishing atau justru yang sudah dihuni dalam jangka waktu tertentu. Dari dua kasus tersebut akan terlihat perbedaannya melalui naturalisasi potret. Tidak jarang seorang fotografer menambahkan atau mengurangi beberapa elemen ke dalam sudut atau bagian ruang yang akan di capture untuk menimbulkan kesan yang diinginkan. Namun ada beberapa fotografer yang tetap mempertahankan semua elemen fisik yang ada di ruang tersebut dan membiarkan semua yang hadir dalam frame foto senatural mungkin dengan tujuan menunjukkan karakter dari si pemilik rumah.

Dalam satu frame foto ruang interior yang ada pada majalah dapat mempengaruhi mood seseorang sehingga memiliki persepsi yang baik terhadap kesan yang ditunjukkan dalam foto tersebut. mengapa demikian? Karena dalam prosesnya, banyak sekali hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam mengkomposisikan elemen ruang, warna, ukuran, dan hal lainnya terhadap ruang itu sendiri. Berikut adalah contoh beberapa frame dengan perspektif yang sama.

82ae31a3b8e5a185c8155b5268a79b5b5663a587 3e89edb13cbc32e68ca1654e2f81d3f19938b21ad8c869622a71defcf325af31c076098794fa858cf7eb30b02818aae87f8fb14a082d2f3270b236b1

Salah satu cara seorang profesional dalam memotret sesuatu adalah perspektif yang tepat. Gambar di atas adalah salah satu contoh salah satu sisi sebuah ruang dengan objek utama adalah meja, dan diambil dengan perspektif yang sama. Yang membuatnya berbeda adalah elemen fisik di dalamnya. Penambahan elemen fisik bukan hanya berfungsi untuk menambah space kosong dalam frame tersebut, tetapi juga dari segi bentuk, warna, tekstur, komposisi, proporsi, dan harmonisai keseluruhan elemen akan mempengaruhi persepsi bagi orang yang melihatnya. Persepsi terhadap fungsi ruang, karakter penghuni ruang tersebut, kapan ruang tersebut digunakan, dan bagaimana ruang tersebut digunakan.

Gambar 1 adalah foto yang paling sederhana. Namun kesederhanaan itu membuat adanya penekanan-penekanan yang dilakukan terhadap detail objek di dalamnya. Detail objek yang terlihat adalah :

82ae31a3b8e5a185c8155b5268a79b5b5663a587

5

Shading memberikan penekanan pada tekstur objek ketika diberikan suatu cahaya. Sedangkan kontras warna objek (figure) dan background (ground) bertujuan untuk memberikan penegasan pada bentuk objek (meja). Dan pemberian efek cahaya yang  berasal dari arah tertentu memberikan bayangan posisi objek terhadap ruang dan ambience yang dihasilkan memberikan kesan atau mood yang diinginkan.

Gambar 2 menampilkan objek yang lebih banyak dibandingkan dengan gambar sebelumnya. Namun bagaimana mengkomposisikan objek tersebut sehingga ada keseimbangan visual dalam frame ketika di capture.

3e89edb13cbc32e68ca1654e2f81d3f19938b21a

Objek tambahan yang diletakkan berjauhan dengan tujuan menyeimbangkan skala objek yang besar sehingga ada keseimbangan dalam proporsi luas ruang dalam frame. Objek yang lebih banyak dihadirkan memberikan persepsi bahwa penghuninya lebih aktif dibanding dengan suasana di gambar sebelumnya.

1

Gambar 3 masih tentang ruang yang dipotret dengan perspektif yang sama pada gambar 1 dan gambar 2. Hanya saja objek dan warna yang dihadirkan lebih kompleks dari sebelumnya

d8c869622a71defcf325af31c076098794fa858c

2

Objek dengan warna baru memberikan accent pada frame. Objek persegi panjang di sisi kanan dnegan ukuran yang cukup besar diseimbangkan oleh objek lain yang ukurannya lebih kecil namun memiliki bentuk yang berbeda. Objek lainnya lebih kompleks namun tetap tersusun rapi.

Gambar 4 adalah potret sebuah kondisi yang jauh dari kondisi asli sebuah hunian. Objek yang hadir sebagai elemen fisik untuk menceritakan apa yang ingin disampaikan dari gambar sangat kompleks sehingga terjadi overlapping objek, namun tetap pada komposisi yang baik

f7eb30b02818aae87f8fb14a082d2f3270b236b1

Naturalisasi dan Manipulasi

Kedua proses ini merupakan dua hal yang dapat dilakukan dalam mengambil foto interior sebuah hunian. Berikut adalah perbedaan dalam proses dan hasilnya sehingga memberikan persepsi yang berbeda pula.

3

Objek spasial yang berada di dalam frame suatu foto menyampaikan pesan yang tidak sederhana. Mengandung banyak maksud yang ingin disampaikan kepada setiap orang yang melihatnya. Namun objek-objek tersebut dapat bersifat natural ketika memang benar apa yang ditampilkan adalah suatu yang benar-benar realita dari keseharian yang terjadi di ruang tersebut. Dan bila ada kesan atau mood yang ingin disampaikan dengan tujuan tertentu dalam mempengaruhi orang yang melihatnya, maka akan ada penambahan objek-objek spasial, efek pencahayaan yang tidak simple, dan narasi yang ingin disampaikan.

Fitur-fitur fisik yang ada dalam frame menjadi aktor pasif yang dikomposisikan sedemikian rupa dengan tambahan fitur spasial yang kemudian akhirnya menghidupkan suasana dalam foto tersebut. Manipulasi ini dilakukan dengan tujuan ingin memberikan suatu kesan yang berbeda dari kondisi aslinya.

4.jpg

Kesimpulannya adalah dalam memotret suatu ruang interior, harus mempertimbangkan perspektif yang akan digunakan sebagai sudut pandang yang tepat, proporsi objek yang ada di dalam frame, elemen-elemen fisik dan spasial yang mempengaruhi harmonisasi dalam satu frame, dan kesan yang ingin disampaikan terkait emosi bagi setiap orang yang melihatnya.

 

 

June 4, 2017

Ideal City 2050

Filed under: Uncategorized — benitaariyani @ 03:55

Menurut Rosenau dan Thomas More, ‘Ideal City’ berartikan mengarah pada suatu ide yang memiliki keteraturan, bersih, dan indah.

Namun apabila kita melihat pada konteks saat ini, apakah konsep tersebut masih relevan?

450px-Fra_Carnevale_-_The_Ideal_City_-_Walters_37677

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Ideal_City_(painting)

hachioji-electric-cables-2

http://www.gettyimages.com/event/electricity-consumption-in-japan

wigglesworth the layout.jpg

ca9218bb52b2ab1f9b3465d8e8860792.jpg

http://unit03-metamorphosis.blogspot.co.id/2012/11/table-manners-sara-wigglesworth-jeremy.html

Segala yang teratur, saat ini justru nampak membosankan, bukan?

Sehingga suatu konsep ‘Ideal City’ dalam pengaplikasiannya tidak dapat di samakan dari masa ke masa.

 

Secara umum ‘Ideal City’ merupakan suatu konsep perencanaan untuk sebuah kota yang mengandung tujuan ‘rasional’ atau ‘moral’ (https://en.wikipedia.org/wiki/Ideal_city).

Lalu bagaimana konsep ‘Ideal City’ yang tepat untuk dunia di tahun 2050?

Di mana populasi manusia semakin bertumbuh hingga 9 miliar (http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/ini-perkiraan-populasi-bumi-pada-2050), sehingga daratan yang hanya 30% dari bumi ini akan semakin penuh sesak, dan konsep ‘Ideal City’ yang awalnya mengenai keteraturan – menjadi keberagaman – di mana keberagaman tersebut merupakan sesuatu yang harmonis, lambat laun hingga pada tahun 2050 tidak dapat lagi dikatakan ‘Ideal’ melainkan justru menjadi suatu kekacauan.

asg

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/ini-perkiraan-populasi-bumi-pada-2050

edgelands_liam_young.jpg

http://www.archdaily.com/615649/corporate-dystopia-liam-young-imagines-a-world-in-which-tech-companies-own-our-cities

Konsep ‘Ideal City’ cenderung merupakan utopis – sesuatu yang bagus namun sulit untuk diwujudkan, dan gambar di atas merupakan gamabaran suatu kota yang dystopia – tidak didambakan atau menakutkan (https://id.wikipedia.org/wiki/Distopia).

Dengan kepadatan penduduk dan semakin sedikitnya kesempatan untuk memiliki lahan untuk tinggal di daratan bumi yang hanya 30% tersebut, mungkinkah dengan pergeseran dari darat ke laut, membangun kota dari darat ke wilayah perairan yang persentasenya lebih besar, yaitu 70% bagian dari bumi (https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi), dapat menjadi suatu solusi ‘Ideal City’ di dunia untuk tahun 2050?

city-in-the-sea

https://tp2tp.files.wordpress.com/2011/01/city-in-the-sea

Fenomena saat ini sudah banyak pula terjadi pembangunan bangunan di dalam maupun di permukaan laut, di mana hal tersebut berhasil dilakukan dan justru menambah keuntungan. Salah satu bangunan terebut sebagai contoh ialah Water Discus Hotel, di Dubai. Namun apakah benar, untuk membangun tidak hanya satu atau dua bangunan melainkan satu kota di perairan laut memungkinkan untuk dilakukan, mengingat pembangunan tersebut dapat berdampak merusak ekosistem bawah laut?

z.jpg

http://www.archdaily.com/232686/underwater-hotel-planned-for-dubai

Atau dapat juga dengan dilakukannya reklamasi, seperti yang dilakukan oleh Pulau Cay di Vietnam. Namun tindakan reklamasi tersebut juga bukan berarti tidak menimbulkan persoalan lainnya. Karena selain keuntungan dapat menjadikan lahan daratan bertambah luas, proses perluasan daratan dari dasar laut tersebut juga dapat menimbulkan kerugian, yaitu permukaan air laut menjadi mengalami peninggian, dikarenakan sebelumnya berfungsi sebagai kolam manjadi daratan, yang kemudian berdampak pula peninggian muka air laut tersebut membuat daerah pantai lainnya menjadi rawan tenggelam. Reklamasi dapat dilakukan apabila pada wilayah kawasan berair yang telah rusak atau tidak berfungsi lagi sehingga dapat digunakan untuk menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat (https://id.wikipedia.org/wiki/Reklamasi_daratan#cite_note-2).

avv.jpg

https://www.nytimes.com/interactive/2015/07/30/world/asia/what-china-has-been-building-in-the-south-china-sea

Dan secara geometri untuk konsep ‘Ideal City’ di masa depan mungkin akan kembali lagi pada keteraturan, karena segala sesuatunya akan dimulai diatur kembali dari awal (apabila kota bergeser dari darat ke laut), juga pabila kota tetap di darat dengan reklamasi perluasan lahan maka akan dibutuhkan keteraturan pula. Di mana keteraturan tersebut dalam konteks lebih kepada demi mencapai efisiensi lahan.

“..I long to set foot where no man has trod before..” -Charles Darwin

Menurut kalian ‘Ideal City’ di masa depan, harus dicapai dengan cara yang seperti apa?

 

 

Benita Ariyani Putri – 1606841894

Sumber :

More, Thomas, 1515, Utopia

http://www.bbc.com/future/story/20161101-the-benefits-and-downsides-of-building-into-the-sea

 

 

June 3, 2017

Topologi Commuter Line

Filed under: Uncategorized — mrraudhi @ 23:21

Dalam menggunakan commuter line sehari – hari mungkin kita sering bertanya tanya, kenapa harus selalu ke Manggarai dulu, membuat jarak menjadi jauh dan waktu banyak terbuang. Orang dari Bekasi harus ke Manggarai dulu untuk mencapai Universitas Indonesia. Jika kita melihat peta commuter line, kita mungkin akan merasa sebal, kenapa tidak dibuat saja hubungan langsung antara stasiun – stasiun yang jauh dari Manggarai. Topologi commuter line Jakarta cukup menyebalkan dengan minimnya knot, menyebabkan Manggarai menjadi pusat segala perjalanan via commuter line.

Diagram-Rute-Jarak-Stasiun-2015-KRL-Commuter-Line-Jabodetabek-TransportUmum

Peta commuter line Jakarta

Selain Manggarai hanya ada sedikit knot (stasiun transit) yaitu Jatinegara, Citayam, Tanah Abang, Duri, Jakarta Kota, dan Kampung Bandan.

Mari kita coba bandingkan dengan beberapa commuter line di negara lain.

map-lrt-ktm-monorail-kuala-lumpur-big

Peta commuter line Klang Valley

Knot ada di KL Sentral, Subang Jaya, Kuala Lumpur, Masjid Jamek, Hang Tuah, Chan Sow Lin, Bandar Tasik Selatan,  Titiwangsa, dll. Selain jumlah knot yang lebih banyak, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana knot menghubungkan antara jalur – jalur linier (Line) yang jauh dari pusat seluruh jalur, KL Sentral. Orang yang ingin ke Titiwangsa (Ampang Line) dari Gombak (Kelana Jaya Line) misalnya, tidak berlu jauh – jauh ke KL Sentral dulu hanya untuk menunggu kereta lagi karena antara kedua Line ada penghubungnya (Monorail Line).

Selanjutnya adalah Singapur. Singapur sebagai negara maju sepatutnya memiliki infrastruktur yang lebih baik, dengan topologi yang lebih baik.

Singapore_mrt_lrt_system_ma

Peta commuter line Singapur

Dibandingkan dengan dua peta di atas, peta ini tampak jelas memiliki knot yang lebih banyak serta menghubungkan Line dengan lebih menyeluruh. Selain itu, pada peta ini tidak ada pusat yang terlalu kuat, membuat perjalanan tidak harus melulu melewati Manggarai pusat dan berkeliling kota menjadi lebih mudah dan cepat.

Selanjutnya adalah London dan Tokyo. Kedua peta ini lebih rumit, namun dengan banyaknya knot, perjalanan bisa menjadi lebih singkat.

londoncommutefrommap1

Peta commuter line London

tokyo-subway-map

Peta commuter line Tokyo

Bisa dilihat kompleksitas kedua peta ini jauh di atas peta – peta sebelumnya. Kompleksitas ini sebetulnya membantu untuk mempersingkat perjalanan dengan menyediakan alternatif rute.

Dari sini, kita bisa melihat seberapa pentingnya knot dalam topologi. Aplikasinya pada rute commuter line juga akan sangat membantu karena dapat mempersingkat perjalanan yang akan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pariwisata dalam kota.

Arsitektur yang Bernyanyi: Le Cylindre Sonore

Filed under: Uncategorized — afifahkar @ 18:09

Selain makhluk hidup, menurutmu, apa lagi yang bisa bernyanyi? 🙂

Arsitektur! Adalah Le Cylindre Sonore, suatu arsitektur yang bisa bernyanyi. Le Cylindre Sonore terletak dalam sebuah kebun Bambu di kota Paris. Nah, kalau kamu berencana berlibur ke Paris di liburan depan, kamu harus banget mengunjungi ini.

Le Cylindre Sonore, Bamboo Garden, Parc de la Villette

archdaily 1

Kalau kamu mengunjunginya, fisik dari arsitektur Le Cylindre Sonore memang terlihat hanya begitu saja. Berbentuk melingkar dan terlihat kaku. Tapi tunggu, jangan keburu keluar dari silinder itu. Karena bukan visual yang membuatnya menarik, tapi bunyi yang dihasilkannya. Coba kamu masuk ke dalam, lalu dengarlah suara alam yang seperti diperbesar dan menerus, seperti musik.

Bernhard Leitner, perancang Le Cylindre Sonore, merancang fisik berdasarkan bagaimana bunyi lingkungan sekitar Le Cylindre Sonore dapat menjadi material dari arsitekturnya (Martin, 1994). Dalam memproses arsitektur Le Cylindre Sonore, Leitner melalui serangkaian diagram berikut.

Bentuk fisik Le Cylindre Sonore adalah dua dinding silinder separuh yang saling berhadapan, sehingga membentuk ruang diantaranya (Soundlandscapes, 2015). Jika kita berada di ruang tersebut, kita dapat mendengar suara dari lingkungan sekitarnya.

Kelihatannya sih bentuknya biasa banget, tapi, bentuk silinder yang saling berhadapan serta bermaterial keras tersebut ternyata amat penting. Karena ia merupakan resonator yang membuat suara dari lingkungan sekitar jadi saling terpantul dan terdengar bergema cukup keras saat kita berada di antaranya (Martin, 1964).

Suara tersebut masuk ke Le Cylindre Sonore melalui delapan titik sumber (Martin, 1964). Dibalik delapan panel kotak-kotak yang mengelilingi dinding silinder, sebenarnya tersimpan loudspeaker, dan dari sinilah bunyinya keluar. Suara yang keluar dari loudspeaker merupakan suara alamiah dari lingkungan sekitar Le Cylindre Sonore, seperti, suara dari air yang jatuh dan mengalir, bahkan suara kendaraan yang lewat di dekat Le Cylindre Sonore. Suara apapun yang masuk menjadi suara yang terproduksi. Silinder ini membuat suara menjadi terus terpantul, sehingga suara menjadi terus berlanjut, dan terbentuklah musik alami.

Jadi sebetulnya, Le Cylindre Sonore tidak benar-benar bernyanyi, sih. Tapi elemen fisik arsitektur coba disusun oleh Leitner, sehingga potensi suara-suara alam sekitarnya menjadi lebih besar, dan terus terpantul, sehingga menjadi sebuah musik.

Maka, musik yang dihasilkan tidak akan pernah sama, ia akan sangat bergantung dengan sumber suara dari lingkungan disekitarnya.  Suara alam inilah yang menjadi geomretri dari Le Cylindre Sonore. Berikut beberapa link yang merekam contoh variasi musik yang dihasilkan dari Le Cylindre Sonore.

Musik yang terbentuk inilah yang menjadi arsitektur dari Le Cylindre Sonore.

Afifah Karimah

1606841830

Referensi:

June 2, 2017

flavor of music

Filed under: Uncategorized — dicflavidya @ 11:30

Dalam pembahasan kelas minggu ke-8, kita telah membahas architecture as a translation of music.

Apakah pernah berada pada sebuah toko buku, lalu musik yang diputar pada toko tersebut membawa rasa atau mood tertentu? Christmassy, jazzy, classical?

seorang mucisians bernama Adams Neely melakukan penjelasan terhadap christmassy flavor yang terdapat pada lagu All I Want For Christmas Is You by Mariah Carey.

Pada percobaannya, Neely menggunakan kunci yang populer ditemukan dalam lagu bertema natal (F Dm dan C) yang ditemukan pada lagu All I Want For Christmas Is You by Mariah Carey (1994) dan White Christmas by Irving Berlin (1954). Lantas ia mencoba memainkan kunci tersebut dengan tempo yang berbeda-beda dengan nada dasar yang sama. Ternyata flavor christmassy tidak lagi hadir dalam tempo yang berbeda.

14963750411391496375063887

 

 

 

 

(gambar 1. nada dimainkan sesuai dengan ritme lagu)

(gambar 2. nada dimainkan dengan ritme yang lebih intens dan forte)

 

pada kasus lagu All I Want For Christmas Is You by Mariah Carey selain the sacred key memiliki relasi ritme, happiness dan sorrow interval pada nada juga berperan besar. Hal ini banyak muncul pada penulisan lagu awal abad 20 (Tin Pan Alley) sehingga lagu ini memiliki nilai nostalgic yang besar pada note interval. Mood interval ini juga banyak muncul pada lagu natal baik pada nada maupun lirik.

(gambar 3. note interval mayor-minor)

Dalam bahasan ini kita belajar salah satu contoh kasus bagaimana lagu yang berbeda memiliki “mood” yang sama, bagaimana “keys” yang sama memiliki “mood” yang berbeda. Dalam melakukan translasi musik ke arsitektur, kasus ini dapat dijadikan contoh untuk melihat “mood” atau “flavor” dari sebuah lagu sebelum ditranslasikan. Hal yang sama berperan dalam aransemen, sehingga kita bisa tahu elemen musik mana yang harus dipertahankan dan mana yang bersifat sekunder dan dapat diubah.

http://accounts.smccd.edu/mecklerd/mus250/elements.html

https://en.wikipedia.org/wiki/All_I_Want_for_Christmas_Is_You#Critical_reception

https://en.wikipedia.org/wiki/Irving_Berlin%27s_White_Christmas

June 1, 2017

Cat’s External Force

Filed under: Uncategorized — nurulgumayputri @ 12:49

Makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan dengan sangat sempurna bentuknya seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang memiliki keunikan masing-masing. Kali ini saya akan membahas tentang hewan yang merupakan makhluk hidup yang sempurna. Kesempurnaan yang dimiliki oleh hewan terbentuk secara alami berdasarkan jenis dan tempat hidupnya. Proses terbentuknya kesempurnaan anggota tubuh hewan dapat melalui internal force dan eksternal force. Seperti yang telah kita ketahui bahwa internal force terjadi karena pembentukan metabolisme dari dalam tubuh hewan tersebut sehingga menghasilkan berbagai macam bentuk tubuh hewan. Internal force menghasilkan berbagai macam jenis hewan di seluruh dunia yang menuntut agar memiliki tubuh seperti itu. Sebaliknya, eksternal force adalah proses pembentukan tubuh hewan berdasarkan kemampuannya untuk bertahan hidup. Eksternal force terjadi saat tuuh hewan merespon adanya ancaman dan gangguan dari lingkungan sekitar, selain itu eksternal force juga terjadi agar hewan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akan makanan. Berikut adalah contoh hewan yang memiliki proses eksternal force dalam hidupnya sehingga dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang ekstrim.

Hewan Dengan Bulu Paling Unik Gambar terkait

Gambar 1 Kucing Siberia

Hasil gambar untuk kucing kampung Hasil gambar untuk kucing kampung

Gambar 2 Kucing Domestik / Kucing Kampung

            Kucing Siberia berasal dari Siberia, Rusia kucing ini memiliki bulu yang sangat lebat dan panjang khususnya pada bagian tubuhnya yang lebih membutuhkan kehangatan. Dengan adanya bulu yang lebat dan panjang, membuat kucing ini dapat berjalan dan bermain seperti biasa diatas salju saat kawasan Siberia sedang di terpa musim salju. Walaupun saat musim salju, suhu di Siberia sangat dingin namun kucing ini mampu bertahan karena adanya Force Eksternal yang membiasakan dirinya untuk hidup d kawasan bersalju. Force Eksternal yang terjadi pada kucing Siberia menuntut kucing agar tetap merasa hangat dan bertahan hidup di udara dingin, oleh sebab itu bulu kucing tumbuh panjan dan lebat untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya.

            Sebaliknya, kucing domestik yang sering terdengar dengan istilah kucing kampung miliki bulu yang pendek. Kucing domestik ini dapat dijumpai di seluruh dunia termasuk di Indonesia, memiliki warna yang beragam dan tentunya berbulu pendek. Kucing ini juga memiliki force eksternal layaknya kucing Siberia, di negara-negara tertentu yang berada di kawasan tropis seperti di Indonesia tentunya memiliki suhu udara yang panas. Kucing domestik ini menyesuaikan tubuhnya dengan udara di kawasan tempat tinggalnya sehingga bulu yang tumbuh di badan tidak selebat dan sepanjang kucing Siberia yang tingal di salju.

Gambar terkait Hasil gambar untuk perbedaan gigi kucing hutan dan gigi kucing peliharaan

Gambar 3 Gigi Kucing Domestik dan Gigi Kucing Hutan

Kucing Domestik dan Kucing Hutan memiliki struktur gigi yang berbeda. Keduanya sama-sama memiliki 30 buah gigi permanen yang sebelumnya terdapat gigi susu berjumlah 26 buah hingga akhirnya tanggal saat kucing berusia 11-30 minggu. Walaupun memiliki jumlah gigi yang sama namun bentuk, ukuran dan fungsi gigi yang dimiliki oleh Kucing Domestik dan Kucing Hutan berbeda. Kucing Domestik memiliki gigi taring yang kecil, tipis dan juga melengkung ke dalam, gigi lainnya juga berukuran kecil. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi oleh jenis Kucing Domestik ini, umumnya yang dikonsumsi oleh kucing dapat berupa makanan yang bertekstur padat dan juga lembut. Bentuk dan struktur gigi Kucing Domestik tercipta karena adanya eksternal force berupa jenis makanan yang di konsumsi, karena jenis makanan mudah untuk dikunyah maka gigi kucing terbentuk sesuai kebutuhannya.

Jika diperhatikan, gigi Kucing Hutan memiliki struktur yang lebih kuat dan kokoh dibandngkan Kucing Domestik, kucing ini memiliki gigi taring yang sangat besar dan panjang, bahkan dapat melebihi ukuran mulutnya sehingga saat menutup mulut gigi taring Kucing Hutan tetap terlihat. Perbedaan bentuk dan ukuran gigi kucing hutan juga dipengaruhi oleh eksternal force untuk mempertahankan hidupnya. Di hutan, kucing terbiasa dengan kehidupan liar mencari makan dengan cara berburu, jenis makanan yang dikonsumsi pun dapat berupa daging segar yang bertekstur keras sehingga membutuhkan gigi taring yang kuat untuk mencabik makanannya. Selain itu adanya ancaman musuh di hutan menuntut kucing untuk dapat mempertahankan dirinya seperti menggigit musuh, mencakar, dan juga memanjat pohon, tentunya kuku yang dimiliki oleh Kucing Hutan juga lebih tajam dan besar dibandingkan Kucing Domestik.

Yang dapat kita pelajari dari eksternal force pada kucing adalah adanya kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya. Jika dikaitkan dalam arsitektur maka manusia yang berada di dalam space juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Khususnya untuk seorang arsitek pada saat merancang tempat tinggal, ia harus menyesuaikan rancangan dengan budaya lokal yang ada di daerah tersebut.

Nurul Gumay Poetri

1306367315

 

Referensi

http://www.gadis.co/5-hewan-dengan-bulu-paling-unik-2493/

http://kucingmu.com/meong/kucing-siberian-sejarah-ciri-fisik-sifat-cara-merawat-dan-harga-jualnya/

 

BEAT, ENJOY AND PLAYFUL

Filed under: Uncategorized — nurulgumayputri @ 12:49

Menurut Saint (2000), untuk mendapatkan sesuatu yang harus dibangun, mereka (arsitek) harus mengatur, membujuk dan menyajikan gambaran besar: yang semuanya membutuhkan kata-kata yang baik. Menurut Beliau saat ini banyak arsitek modern yang terkenal dari kemampuannya membuat kata karismatik, paling tidak secara lisan. Dari argumen yang dikemukakan oleh Saint (2000), saya berpendapat bahwa karya yang dengan mudah dijelaskan melalui lisan atau tulisan berpotensi untuk cepat dikenal oleh masyarakat

Begitu juga lirik musik yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat, lirik musik disukai dari generasi muda hingga generasi tua. Terkadang sangat mudah dalam mengingat sebuah lirik lagu tanpa sengaja untuk menghafalkan kata-katanya. Seseorang hanya butuh memahami dan mendengarkan sebuah lagu, lalu dengan cepat ia akan mengingat beberapa penggalan lirik dari lagu tersebut. Saya memilih sebuah musik yang dikeluarkan pada tanggal 23 Februari 2017 yang dinyanyikan oleh Zedd dan Alessia Cara dengan judul ‘Stay’. Saya akan mencoba memadukan sebuah lirik lagu dengan ruang arsitektural tempat manusia bisa beraktifitas di dalamnya, sehingga nantinya dari beberapa penggalan lirik ‘Stay’ kita dapat mengetahui kualitas ruang seperti apakah yang dimaksud oleh lirik tersebut atau yang dapat merepresentasikan lirik tersebut.

[Verse 1]
Waiting for the time to pass you by
Hope the winds of change will change your mind
I could give a thousand reasons why
And I know you, and you’ve got to

[Pre-Chorus 1]
Make it on your own, but we don’t have to grow up
We can stay forever young
Living on my sofa, drinking rum and cola
Underneath the rising sun
I could give a thousand reasons why
But you’re going, and you know that

[Chorus]
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay

[Post-Chorus]
All you have to do is
All you have to do is stay

[Verse 2]
Won’t admit what I already know
I’ve never been the best at letting go
I don’t wanna spend the night alone
Guess I need you, and I need to

[Pre-Chorus 2]
Make it on my own, but I don’t wanna grow up
We can stay forever young
Living on my sofa, drinking rum and cola
Underneath the rising sun
I could give a million reasons why
But you’re going, and you know that

[Chorus]
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay

[Post-Chorus]
All you have to do is
All you have to do is stay

[Bridge]
All you have to do is stay
So stay, yeah

[Chorus]
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay
All you have to do is stay

Dari keselruhan lirik lagu ‘Stay’ maka dapat dilihat struktur lagu yang digunakan oleh Zedd dan Alessia Cara, elemen struktur yang digunakan dari awal lagu hingga akhir ialah introduction, verse 1, pre-chorus, chorus, post-chorus, verse 2, pre-chorus, chorus, post-chorus, bridge, dan chorus. Terdapat kelompok elemen struktur yang diulang yaitu pada bagian verse, pre-chorus, chorus, post-chorus namun dengan menggunakan verse yang berbeda pada pengulangan kedua sehingga struktur lagu yang digunakan menjadi seperti berikut:

Introduction, (Verse, Pre-Chorus, Chorus, Post-Chorus)2, Bridge, Chorus

Kemudian yang sangat unik dari lagu ini adalah struktur lagu yang digunakan tidak mengikuti struktur lagu pada umumnya yaitu Introduction, verse,  chorus, bridge, interlude, dan ending. ‘Stay’ tetap menggunakan introduction berupa nada-nada pengantar sebelum dimulainya lirik lagu pada bagian verse 1 namun tidak menggunakan interlude dan ending yang umumnya menjadi satu kesatuan untuk mengakhiri sebuah lagu.

Untuk memudahkan dalam mengambil makna dari penggalan liriknya, maka saya mengubah lirik lagu ‘Stay’ ke dalam bahasa Indonesia. Pada bagian verse 1 merupakan sebuah teras di ruang terbuka untuk menunggu seseorang yang ditunggu datang, pre chorus 1 merupakan sebuah sofa dibawah matahari terbit, chorus 1 adalah tempat bersantai yang saat itu juga dapat terdengar atau terlihat sebuah jam yang menunjukkan waktu, post-chorus 1 adalah ruang yang berada di tengah rumah dengan tujuan membawa seseorang tersebut untuk masuk lebih dalam ke ruang-ruang rumahnya. Struktur lagu pada bagian awal ini merupakan suasana ruang dalam menerima tamu yang datang ke rumah.

Masuk ke bagian verse 2 pemilik rumah menyadari bahwa seseorang tersebut ingin pergi namun Ia tidak mau hal tersebut terjadi. Kemudian pre-chorus 2 merupakan ruang dimana pemilik rumah berusaha membuat nyaman seseorang agar dapat lebih lama tinggal. Dan masuk ke chorus 2 seseorang tersebut sudah menyadari waktu yang ia gunakan di ruang itu terlalu lama sehingga ingin bergegas keluar sampai akhirnya berada di post-chorus 2 ruang dimana seseorang itu dapat melihat keluar rumah namun masih berada di sofa yang sangat nyaman. Memasuki ke bridge, disana terdapat pintu keluar yang dapat dilihat oleh orang itu, namun karena susasana yang sangat nyaman Ia kembali lagi menuju chorus 3 yang merupakan ruang tempat bersantai yang disana juga terdapat jam penunjuk waktu sehingga akhirnya Ia tetap tinggal dan kembali pada ruang dalam rumah tersebut.

Grid Modular

[Verse 1]
Sedang menunggu waktu untuk melewatimu
Berharap angin pembawa perubahan akan merubah pikiranmu
Aku dapat memberi seribu alasan mengapa
Dan aku mengenalmu, dan kamu harus melakukannya

https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/92/57/0e/92570e606f44c7c3862621058f8c4f8a.jpg

[Pre-Chorus 1]
Buatlah dengan caramu sendiri, tetapi tidak harus dengan tumbuh dewasa
Kita bisa tetap muda selamanya
Bersantai di sofa, minum rum dan cola
Di bawah matahari terbit
Aku dapat memberi seribu alasan mengapa
Tapi kamu pergi, dan kamu sadari itu

Handcrafted Home Goods- a Susan Connor Giveaway

[Chorus]
Yang harus kamu lakukan adalah tinggallah sebentar
Bersantai saja
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah
Yang harus kamu lakukan adalah menunggu sebentar
Tanganmu di tanganku
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah

Van der Windt - Nieuwbouw Woning Zuid-Holland

[Post-Chorus]
Yang harus kamu lakukan adalah
Yang harus kamu lakukan adalah tetap tinggal

Maybe Your Reality Isn't What It Seems

[Verse 2]
Tidak ingin mengakui apa yang sudah aku ketahui
Aku tidak pernah bisa untuk melepaskanmu
Aku tidak ingin menghabiskan malam sendirian
Kurasa aku membutuhkanmu, dan aku harus melakukannya

ví al tío en su rincón de lectura con esta mesa tv room...si o no?                                                                                                                                                                                 More

[Pre-Chorus 2]
Buatlah dengan caramu sendiri, tetapi tidak harus dengan tumbuh dewasa
Kita bisa tetap muda selamanya
Bersantai di sofa, minum rum dan cola
Di bawah matahari terbit
Aku dapat memberi seribu alasan mengapa
Tapi kamu pergi, dan kamu sadari itu

Scandinavian Furniture And Minimalist Style Interior Design Ideas | Decor10

[Chorus]
Yang harus kamu lakukan adalah tinggallah sebentar
Bersantai saja
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah
Yang harus kamu lakukan adalah menunggu sebentar
Tanganmu di tanganku
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah

Light, bright, comfortable living room                                                                                                                                                     More

[Post-Chorus]
Yang harus kamu lakukan adalah
Yang harus kamu lakukan adalah tetap tinggal

Layer in color, paint the inside of your front door a color for impact & pretty doors should never just be white

[Bridge]
Yang harus kamu lakukan adalah tetap tinggal
Jadi tetaplah tinggal, ya

Living Room decor - rustic farmhouse style. Grey sofa, white pillows, grey gingham pattern, large wall clock over sofa | juliecwarnock

[Chorus]
Yang harus kamu lakukan adalah tinggallah sebentar
Bersantai saja
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah
Yang harus kamu lakukan adalah menunggu sebentar
Tanganmu di tanganku
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah
Jam sedang berdetak, jadi tinggallah
Yang harus kamu lakukan adalah tetap tinggal

Nurul Gumay Poetri

1306367315

REFERENSI

Tomo. (2015). Mengenal Bagian-Bagian dalam Lagu, Jadi Berita. (28 April 2017)

https://jadiberita.com/58559/mengenal-bagian-bagian-dalam-lagu.html

Saint, A. (2000). What Architects Said Before They Said ‘Space’, London Review of Books,

London. (28 April 2017)

https://www.lrb.co.uk/v22/n23/andrew-saint/what-architects-said-before-they-said-space

www.pinterest.com (30 April 2017)

FLAT EARTH OR ELLIPTICAL EARTH

Filed under: Uncategorized — nurulgumayputri @ 12:49

Di abad ke-19 Euclidean Geometry adalah satu-satunya ilmu pengetahuan gemoetri yang berisi tentang pengukuran, paralelisme, dan tegak lurus yang diketahui oleh dunia. Hingga di akhir abad ke-19 sebuah sistem baru yang berhubungan dengan konsep yang sama ditemukan. Sistem baru tersebut dinamakan Non-Euclidean Geometry, yang mengandung beberapa teori yang berisi penolakan terhadap teori euclidean. Non-euclidean geometry adalah ilmu yang mempelajari geometri pada bidang lengkung 3 dimensi.

Sumber: https://geometryarchitecture.files.wordpress.com/2017/06/6c5e0-1476243320274.jpg

1. Flat Earth
Teori Euclid merupakan ilmu pasti yang tidak terbantahkan jika bumi itu datar. Menurut teori euclidean, jumlah sudut bagian dalam yang dihasilkan oleh segitiga sama kaki adalah pasti 180 derajat. Jarak terdekat antara dua titik ialah selalu berupa garis lurus, dan dua buah garis sejajar tidak akan pernah bersinggungan. Kemudian salah satu teori postulates yang terpenting dalam ‘The Element’ adalah parallel postulate. Parallel postulates ialah ketika terdapat sebuah garis dan sebuah titik, maka hanya akan ada satu buah garis yang dapat digambarkan yang bisa melewati titik tersebut dan sejajar dengan garis tersebut.

Sumber: http://study.com/academy/lesson/differences-between-euclidean-non-euclidean-geometry.html

2. Elliptical Earth
Dari penjelasan mengenai Teori Euclidean yang merupakan ilmu pada bidang 2 dimensi, para ahli matematika menemukan tipe baru dari ilmu geometri yang bernama Non-Euclidean Geometry. Tentunya tidak semuanya dapat bekerja pada bidang datar dan tidak semua dapat didasari oleh prinsip euclidean geometry. Semua manusia hidup di permukaan bumi, kenyataannya adalah bumi tidak berbentuk datar melainkan berbentuk elips, yang artinya teori euclidean pada bidang datar tidak berlaku di kehidupan manusia.

Sumber: http://www.math.cornell.edu/~mec/tripleright.jpg

Seperti sudut pada bagian dalam segitiga sama kaki yang akan selalu berjumlah 1800 tentunya pasti terjadi pada bidang datar 2 dimensi, namun jumlah sudut tersebut bisa menjadi salah di situasi tertentu, yaitu pada bidang lengkung 3 dimensi. Contoh kasusnya ialah jika kita menggambar segitiga sama kaki di sebuah balon yang belum ditiup, maka jumlah sudut bagian dalam segitiga pasti 180 derajat karena berada di bidang datar. Saat balon tersebut ditiup maka permukaan yang awalnya rata akan menjadi melengung, dibagian gambar segitiga akan terlihat bahwa jumlah sudut segitiga tidak lagi berjumlah 180 derajat.

3. Real World (Everyday)

Sumber: https://i.ytimg.com/vi/TQ7BiCKer3M/maxresdefault.jpg

Manusia melakukan aktivitas sehari-hari tidak di pada bumi yang datar, dan manusia juga tidak beraktivitas di permukaan lengkung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa orang menjalani hidup di area sekitar tempat tinggalnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya butuh berpergian ke jarak-jarak yang dekat. Di kehidupan nyata beberapa manusia, mereka tidak akan menemukan hidup dalam permukaan lengkung melainkan kenyataan yang dapat terlihat secara visual.

Sumber: http://www.snowy-stationery.com/upload/0101686_20150408160824.jpg

Sebagai contohnya ialah penggaris berukuran 50cm, letakkan di permukaan lantai yang merupakan salah satu bagian dari permukaan bumi yang melengkung. Apakah penggaris tersebut menempel dengan permukaan lantai di semua sisinya? Jika ukurannya hanya 50cm sudah pasti menempel di semua sisinya yang membuktikan bahwa jarak seperti itu merupakan bidang datar di satu titik permukaan bumi yang melengkung. Dan saat itulah teori eculidean geometry dapat digunakan di kehidupan nyata.

Sumber: https://flatearthscienceandbible.files.wordpress.com/2016/02/img_8176-1.jpeg

Namun bagaimana saat suatu keluarga yang sedang pulang kampung menggunakan kendaraan mobil dari Kota Lampung ke Kota Medan. Jika dilihat melalui peta datar perjalanan terlihat berada di permukaan datar. Namun pada kenyataannya kendaraan tersebut sudah berjalan di permukaan lengkung karena telah melalui jarak yang panjang. Non-euclidean geometry benar dalam konteks seperti ini bahwa tidak ada garis lurus yang tercipta di dalam perjalanannya, yang ada hanyalah garis melengkung yang seolah-olah lurus bagi manusia karena adanya gaya gravitsi yang menyebabkan manusia merasakan itu.

Kedua contoh aktivitas tersebut membuktikan bahwa teori euclidean dan non-eucludean itu tidak pasti dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua teori itu semestinya bersifat tidak kaku atau fleksibel. Tidak selamanya manusia berhadapan dengan bidang datar, begitu juga dengan bidang lengkung. Kedua ilmu tersebut berguna bagi manusia di saat-saat tertentu maka menjadi sebuah pilihan jika kedua teori ada di kehidpan nyata manusia.

Referensi

Davidson, P & Bates, D. (1997). Architecture After Geometry, Architectural Design, Chicester, West Sussex, England.

https://books.google.co.id/books?id=VLRluBp4PHEC&pg=PA186&lpg=PA186&dq=architecture+after+geometry+david+farrell+krell&source=bl&ots=wbsHPgh7wi&sig=OaSJcFO8wUG9puwrS3QI0L577gQ&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

http://www.math.cornell.edu/~mec/Winter2009/Mihai/section4.html

http://study.com/academy/lesson/differences-between-euclidean-non-euclidean-geometry.html

Nurul Gumay Putri

1306367315

FIGURE AND GROUND GESTALT DAN MAKNA YANG TERSEMBUNYI

Filed under: everyday geometry,perception,Uncategorized — khusnulhotimahdwiyanti @ 06:13
Tags: , ,

Gestalt adalah teori yang menunjuk pada teori akan sebuah persepsi visual, dimana otak manusia akan memiliki sebuah kecenderungan untuk mengelompokkan, menyatukan dan menyederhanakan apa yang dilihat secara visual sehingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh.

Proses Penyatuan ini akan terlihat ketika prinsip-prinsip dasar dari gestalt di terapkan dalam sebuah objek visual. Prisip-prinsip tersebut antara lain adalah enclosure, proximit, similarity, continuity dan figure ground. Namun, pada postingan ini saya hanya akan membahas salah satu prinsip dari Gestalt yaitu figure Ground,

saya akan mencoba membahas bagaimana Prinsip Figure and Ground Tersebut dapat menimbulkan penyatuan dan penyederhanaan yang  malah menimbulkan sebuah makna atau bentuk tersembunyi dan tidak terlihat pada logo-logo dari beberapa perusahaan yang akan saya bahas setelah ini.

pengertian dari prinsip figure ground itu sendiri adalah sebuah prinsip dimana mata akan mendifensiasikan sebuah objek berdasarkan wilayah disekitarnya. Form, shilloutte, atau bentuk di definisikan sebagai figure dan sekelilingnya didefinisikan sebagai ground.

300px-Cup_or_faces_paradox.svg

Gambar 1 : Figure Ground Example

Seperti pada gambar 1 , yang terlihat adalah object vas namun ketika diperhatikan lebih dalam lagi terdapat 2 bayangan/ shilloutte wajah manusia dan vas hanyalah sebagai space dinatara kedua wajah tersebut. Keberadaan wajah inilah yang terkadang tersebunyi dan malah tidak terlihat oleh beberapa orang.

  1. FEDEX
FedEx

Gambar 2 : Logo FEDEX

Pada Gambar 2 lambang fedex tersebut, melalui prinsip figure ground membuat mata kita hanya menangkap tulisan fedex sebagai objek dan bagaian putih disekelilingnya sebagai ground atau latar. Namun ternyata tanpa kita sadari figure ground ini malah menyembunyikan sebuah bentuk yang sesungguhnya merupakan makna dari logo ini, yaitu terdapat bentuk panah di space antara E dan X (Gambar 3). Yang menandakan kecepatan dalam mengirim barang oleh fedex yang memang merupakan jasa pengantar barang.

Panah Pada lambang Fedex

Gambar 3 : Panah pada lambang Fedex  Sumber : Wadezig.com (Tracing Pribadi)

2. TOBLERONE

1

5

Gambar 4 : Logo TOBLERONE

Pada lambang toblerone pada gambar 4, yang kita lihat hanyalah sebuah gunung berwarna kuning sebagai figure. Namun, ketika ditelaah lebih dalam terdapat gambar dan bentuk beruang didalam gunung tersebut (Gambar 5)

2

Gambar 5 : Beruang pada Logo toblerone / sumber : Wadezig.com (Tracing pribadi)

3. MY FONTS

myfonts

Gambar 6 : Logo My fonts

Prinsip figure and ground pada Lambang My fonts pada gambar 6 membuat yang kita lihat pada persepsi kita hanyalah figure berupa tulisan myfonts, namun jika bagian MY dilihat lebih dalam dimana ground dibagian bawah tulisan MY  disatukan dengan figure MY, akan terbentuk bentuk tangan. Hal ini bermakna bahwa my disini memang dimiliki oleh semua oang melalui bentuk tangan (Gmabar 7)

Untitled-1

Gambar 7 : Tangan dalam Logo My fonts / Sumber : Wadezig.com (tracing pribadi)

4. BASKIN ROBBINS

Baskin-Robbins-logo-Horizontal1

Gambar 8 : Logo Baskin Robins

Hal yang sama juga terdapat pada logo dari baskin robins. Pada Gambar 8 Yang terlihat memang hannya tulisan baskin robins dan dibagian tengah terdapat huruf BR dengan 2 warna biru dan pink sebagai singkatan. Namun, ternyata pada tulisan BR tersebut terdapat angka 31 di bagian huruf B dan R. (Gambar 9)

Baskin-Robbins-logo-Horizontal1

Gambar 9 : Makna tersembunyi pada logo baskin Robbins

5. CARREFOUR

DDDD

Gambar 10 : Logo Carrefour

Hal yang sama juga dapat dilihat pada logo salah satu supermarekt yang sudah sangat kita kenal. Pada logo tersebut kita hanya melihat terdapat dua panah berwarna biru yang menghadap kanan dan merah yang menghadap kiri dan dengan adanya ground putih diantara mereka (Gambar 10). Panah tersebut menjadi figure bagi pikiran dan perspektif  kita. Namun jika dibalik dimana panah menjadi ground dan space diantaranya menjadi figure, kita dapat melihat adanya huruf C diantaranya yang merupakan awalan dari Carrefour pada logo ini (Gambar 11)

Carrefour-logo-1024x7681

Gambar 11 : Huruf C yang Tersembunyi / sumber : Wadezig.com (tracing Pribadi)

 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa memang figure ground membentuk perspektif kita terhadap sebuah bentuk dan cenderung menyederhanakannya menjadi hal yang lebih simple. Dengan figure ground otak manusia cenderung menymplifikasi dan hanya manrik esensi dari objek yang dilihat, objek figure yang pertama dilihat sehingga ground dibelakangnya yang terkadang sesungguhnya adalah makna yang sesungguhnya malah tereliminasi dalam pikiran kita.

 

Refrences :

https://www.wadezig.com/10-logo-dengan-simbol-dan-arti-tersembunyi/

http://graphicdesign.spokanefalls.edu/tutorials/process/gestaltprinciples/gestaltprinc.htm

Gestalt Principles: How Are Your Designs Perceived?

 

Khusnul Hotimah Dwiyanti

1406530691