Dalam mendesain berdasar grid, kita seperti terbang ke atas helicopter dan melihat dunia dari atas, lalu melemparkan sebuah jala berupa grid, dan membagi dunia kedalam kotak – kotak. Dalam essay yang saya lakukan untuk mencari alasan penggunaan grid, saya mencapai kesimpulan bahwa manusia menyukai kemudahan, keteraturan, dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut adalah hal yang ditawarkan pada grid. Akan tetapi tentunya kita tidak usah bersekolah di bidang desain jika hanya ingin memakai apa yang sudah ada. Kita butuh inovasi. Pada, grid, inovasi tersebut berupa wet grid. Secara singkat, wet grid adalah eksplorasi lebih lanjut tentang grid, terutama memasukkan grid 2 dimensi kedalam dunia 3 dimensi. Dibawah ini adalah contoh hasil akhir sebuah wet grid
Dapat terlihat bahwa bentuk yang dicapai sudah mengambil bentuk 3 dimensi. Garis – garis yang saling terhubung terlihat tidak lagi kotak – kotak. Namun pada awalnya, garis tersebut tak lain tak tak bukan adalah axis – axis pada grid. Dibawah ini adalah penggambaran proses grid menjadi wet grid.
Dapat dilihat bahwa proses terjadinya wet grid membutuhkan dua elemen, yaitu grid dan titik. Grid berfungsi sebagai connector, sedangkan titik berfungsi sebagai acuan tempat terhubungnya grid – grid yang melaluinya. Proses yang terjadi adalah meregangnya, membeloknya garis – garis grid yang tidak terkena titik. Garis – garis ini kemudian akan merapat atau menjauh serta menyatu sedemikian rupa namun tetap melekat pada titik awal. Hasil akhir yang terbentuk tidak lagi berupa kotak – kotak melainkan sebuah bentuk yang variatif, tergantung persebaran titik – titik yang diletakkan pada grid awal.
Apabila melihat hasil akhir dari wet grid ini, tentunya agak sulit membayangkan pada awalnya bentuk tersebut merupakan grid kotak yang sangat sering ditemui. Akan tetapi bila dilihat secara cermat, ada keteraturan yang membentuk sesuatu yang tidak teratur seperti itu. Ini adalah hasil akhir terbentuknya ruang dari metode wet grid
Inovasi wet grid ini menurut saya sangat brilian. Memang sudah saatnya kita berpikir dan mengambangkan sesuatu. Metode desain bentuk dengan wet grid ini sangat layak untuk anda coba, ketimbang hanya pasrah pada bentuk akhir yang terkotak – kotak
Karena kita tidak terbang diudara dan menentukan dunia dari pandangan atas secara 2d. kita hidup dalam dunia 3 dimensi dan bermain dengan ruang.
Sumber :
Yoo Jin Kim Diploma 2,2010, Choreographing microrevolution project. (www.projectreview2010.aaschool.ac.uk)