there’s something about geometry + architecture

May 31, 2017

Ideal City dalam Perspektif Manga ‘Attack on Titan’

Filed under: ideal cities — Rafi Mentari @ 19:50

Merupakan suatu karya fiksi manga Jepang karya Hajime Isayama (menyusul pembuatan anime-nya) yang menggambarkan sebuah dunia dimana umat manusia tinggal di kota-kota yang dikelilingi oleh tembok besar untuk bertahan dan berlindung melawan manusia raksasa yang memakan manusia, yaitu Titan.

Lebih dari 100 tahun sebelum awal cerita, para Titan muncul dan hampir melenyapkan umat manusia dengan memakannya. Sehingga, dibangunlah dinding raksasa dengan tiga rangkaian untuk bertahan hidup dari para Titan. Wall Maria merupakan dinding yang berada paling luar pada rangkaian, kemudian ada Wall Rose yang terletak di tengah bagian kota, dan Wall Sina yang merupakan dinding pertahanan paling dalam yang juga dapat disebut sebagai kota ideal (Gambar 01). Terlihat geometri bentuk menunjukkan lingkaran dan persegi untuk mencapai bentuk bangunan dinding raksasa agar keamanan serta kehidupan umat Manusia terjaga dari para Titan. Dari sini, saya kemudian mengutip Windsor-Liscombe, dimana “geometry to develop the layout of ideal cities”.

1Gambar 01. Gambaran bentuk geometri dinding raksasa pada cerita Attack on Titan.
Sumber: http://architectureinanime.tumblr.com/ (diakses 31 Mei 2017)

Dinding-dinding tersebut merupakan salah satu pembentuk kota yang ideal bagi umat manusia didalam Wall Sina, karena manusia telah hidup dalam kedamaian tanpa pernah melihat Titan. Walaupun bila ditelaah kembali, masyarakatnya dapat dibilang terisolasi dari dunia luar. Akan tetapi, dengan keadaan terisolasi seperti ini, merupakan sesuatu yang ideal untuk sebuah kota yang aman dan tentram. Apalagi, dalam cerita, Wall Sina dapat mendapatkan segala kebutuhan untuk bertahan hidup dengan mudahnya.

Seiring berjalannya waktu, dinding raksasa tersebut ditambahkan berbagai macam fitur. Bagian atasnya dilapisi dengan meriam untuk membidik dan menembak Titan yang berada diluar wilayah yang dekat dengan dinding pembatas (Gambar 02). Karena para Titan tertarik pada kepadatan manusia, para komandan pun memusatkan pertahanannya di distrik-distrik (Gambar 03) tertentu dimana para kaum pinggiran yang miskin banyak bertinggal. Karena, walaupun semua yang berada didalam lingkup tembok raksasa secara garis besar telah aman dari para Titan, tentu hal ini kembali lagi kepada unsur ekonomi dan politik dimana mereka yang memiliki uang dan kekuasaan-lah yang dapat menjajakan diri di Wall Sina. Kalau tidak, tentu mereka harus menerima untuk tinggal di daerah pinggiran yang sekiranya paling berbahaya bila ada invasi Titan.

2Gambar 02. Bagian atas dinding Wall Maria menghadap salah satu distrik.
Sumber: http://architectureinanime.tumblr.com/ (diakses 31 Mei 2017)

3
Gambar 03. Distrik di cakupan Wall Maria, dinding terluar.
Sumber: http://architectureinanime.tumblr.com/ (diakses 31 Mei 2017)

Walaupun ini hanyalah sebuah fiksi, namun saya dapat melihat bagaimana persepsi kota ideal di kawasan Wall Sina diterapkan. Mengaitkan tulisan ini dengan kutipan Thomas More, dimana “… any form of ugliness has no place in ideal city.” Selain itu, saya juga mengutip Plato, dimana “Only the elite was capable of introducing harmony and order into the chaotic urban environment through ideal city planning”. Akan tetapi saya juga memahami bahwa tentunya persepsi ideal akan berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung bagaimana kondisi kota tersebut. Setiap kota yang dianggap ideal tentu memiliki karakter yang berbeda. Hanya tinggal bagaimana kita merespon terhadap perbedaan karakter tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah kota yang ideal atau bukan.

Di kota dalam Wall Sina, saya melihat kota ideal terbentuk bukan hanya karena memberikan keamanan dan keselamatan yang didapat oleh warga Wall Sina, namun juga memberikan kebutuhan yang selalu terpenuhi dan merupakan kota yang tertata rapi (Gambar 04) bila dibandingkan kota lain disekitarnya (Gambar 05).

4Gambar 04. Lapangan dan bangunan yang tertata rapi di dalam Wall Sina.
Sumber: http://architectureinanime.tumblr.com/ (diakses 31 Mei 2017)

5
Gambar 05. Perbandingan dengan kota yang bukan Wall Sina yang tidak tertata.
Sumber: http://architectureinanime.tumblr.com/ (diakses 31 Mei 2017)

Rafi Mentari (1606842000)

1 Comment »

  1. Haii rafii, pembahasan ini menarik. Dengan kondisi/keadaan kota seperti yang terjadi pada Attack on Titan ini, memang pembentukan dinding raksasa akan menjadi solusi serta sebagai salah satu yang menjadikan Wall Sina kota ideal. Dinding raksasa ini seperti benteng pada kota Palmanova di mana dengan adanya benteng tersebut akan menghalangi musuh yang datang. 🙂

    Comment by benitaariyani — June 4, 2017 @ 11:14


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment